BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah suatu alat untuk
menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembangan ilmu
telah berada di jalan yang diharapkan. Seorang pendidik harus mengetahui sejauh
mana keberhasilan pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki
serta mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk memperoleh
keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran
atau yang disebut juga dengan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi
pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara sistemik,
evaluasi pembelajarandiarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran yang
mencakup komponen raw input, yakni perilaku awal (entry behavior) siswa,
komponen input instrumental yakni kemampuan profesional guru atau tenaga
kependidikan,komponen kurikulum (program studi, metode, media), komponen
administratif (alat, waktu, dana); komponen proses ialah prosedur pelaksanaan
pembelajaran; komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai
ketercapaian tujuanpembelajaran.
Secara umum,
dalam bidang penidikan, evaluasi bertujuan untuk; Memperoleh data pembuktian
yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Mengukur
dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar
yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar
yang dilaksanakan oleh peserta.
Adapun yang
menjadi tujuan khusus dari kegiatan evluasi dalam bidang pendidikan adalah:
a. Untuk
merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
b.
Untuk
mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan peserta didik dalam
mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar
atau cara-cara perbaikannya.
2.2 Fungsi
Evaluasi
Dalam hal fungsi, evaluasi sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan, secara garis besar
evaluasi berfungsi untuk:
a.
Mengetahui
kemajuan kemampuan belajar murid. Dalam evaluasi formatif, hasil dari evaluasi
selanjutnya digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa.
b. Mengetahui
status akademis seseorang siswa dalam kelasnya.
c. Mengetahui penguasaan, kekuatan
dalam kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
d. Mengetahui
efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.
e.
Menunjang
pelaksanaan B.K di sekolah.
f.
Memberi
laporan kepada siswa dan orang tua.
g. Hasil
evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.
h. Hasil
evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan,
i. Hasil
evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencanaan pendidikan,
j.
Memberi
informasi kepada masyarakat yang memerlukan, dan
k. Merupakan feedback
bagi siswa, guru dan program pengajaran.
l.
Sebagai alat
motivasi belajar mengajar,
m. Untuk
keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Bagi guru fungsi evaluasi perlu
diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan benar-benar
mengenai sasaran. Hal ini didasarkan karena hampir setiap saat guru
melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan belajar siswa serta
program pengajaran.
2.3 Prinsip - Prinsip Evaluasi Pendidikan
Prinsip diperlukan
sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karenaitu evaluasi dapat
dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa
berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:
a.
Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau
kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan
kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan
mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan
selanjutnya.
b.
Prinsip Comprehensive (keseluruhan). Seluruh segi
kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan,kerajinan adalah
bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun
sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik).
c.
Prinsip Objektivitas. Objektif di sini menyangkut bentuk
dan penilaian hasil yaitu bahwa padapenilaian hasil tidak boleh memasukkan
faktor-faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik
dengan anak didik.
d.
Evaluasi
harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang baik tentunya
menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat pengukur yang valid.
Thanks ya gan.. buat ngerjakan tugas ni...
BalasHapuskunjung balik ya http://babujur.com
alhamdulillah jika bermanfaat...
Hapussyukur2 klo gak copast ngeplekk... hahahahaha...