Riska Dwi (Santri kelas malam Gayatri trem – Yayasan Rahmatul
Anwar)
Assalamualaikum
ustadzah...
Terkadang saya sering
berfikir dan bertanya-tanya, ada benarnya juga lagu sheila on 7 “Mengapa ada
derita bila bahagia tercipta? Mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan?”.
Dan lagi, ketika saya melihat seorang pengemis, untuk makan saja dia sudah
susah, belum lagi harus menafkahi keluarganya. Pertanyaan saya, mengapa Allah
ciptakan kaya dan miskin? Kenapa Allah tidak ciptakan manusia sama rata kaya,
bukankah manusia sama sederajat di mata Allah?
Jawab:
Wa’alaikumussalam
ukhty Riska...
Allahu Akbar, sungguh
pertanyaan yang cukup kritis. Sehingga Qodarullah pun turut kita pertanyakan.
Baik ukhty, saya akan coba jawab semampu saya. Manusia
diciptakan oleh Allah sudah dengan porsinya masing-masing, baik itu berupa
Rizeki, ataupun Jalan kehidupannya. Dan Diapun ciptakan semua secara sempurna
dan seimbang. Tiada kata yang pantas kita ucapkan selain “Dialah, Allah yang
Maha Adil dan Bijaksana”.
Mengapa Ada derita bila bahagia tercipta?
Terkadang manusia
sering lalai, dan lupa akan Rabbnya ketika dia bahagia. Allah berikan kita
derita, masalah, rasa Galau, karena Dia rindu rintihan kita, rindu air mata
yang kita tumpahkan saat kita bersujud kepadaNya. Saat kita tertimpa masalah,
begitu Galaunya kita, yang biasanya kita tertidur lelap di malam hari akhirnya
kita bangun hanya untuk bersujud pada Allah dan mengadu kepadaNya, berdo’a dan
memohon kepadaNya. Namun, saat Allah telah berikan jalan keluar dari semua
masalah-masalah kita, kita lupa kepadaNya. Astaghfirullahal adziim...
Lalu mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan? Bila
kita mengartikan hitam adalah negatif, dan putih positif. Bukan berarti suatu
hal yang negatif tidak memiliki hal positif. Ketika kita menemui orang yang
begitu buruk akhlaknya, dan kita membencinya. Bukan berarti dalam dirinya tidak
ada secuilpun kebaikan, bahkan mungkin saja Allah selipkan 1000 kebaikan pada
dirinya untuk kita. tidak semua hal negatif itu negatif. Juga sebaliknya, tidak
semua hal positif itu positif. Seperti contoh saya sendiripun juga demikian,
bukan berarti ketika saya bisa berbagi sedikit ilmu yang saya miliki saya tidak
pernah melakukan dosa, karena saya pun manusia yang mungkin saja lalai ataupun
lupa.
Manusia memang sama rata di mata Allah, karena Allah tidak
pernah membedakan HambaNya dari warna kulit, dari Harta, ataupun dari rupa.
Hanya saja Allah membedakan derajat manusia dari Ketaqwaannya.
Bila ukhty bertanya, mengapa ada kaya dan miskin? Maka saya
akan bertanya pula, mengapa Allah ciptakan surga dan neraka? Mengapa Allah
ciptakan dosa dan pahala? Mengapa Allah ciptakan laki-laki dan perempuan? Dan
seterusnya.... Allah telah menciptakan semua hal dengan sempurna dan seimbang.
Allah ciptakan pahala dan dosa, karna Allah juga telah sediakan 2 tempat yang
akan dihuni oleh manusia yang berdosa dan manusia yang bertaqwa. Bila Allah
ciptakan laki-laki saja, mungkin hingga saat ini Nabi Adam menikmati buah-buahan
di Surga Allah, dan kitapun tidak akan pernah ada di dunia ini. Begitu pula
dengan kaya dan miskin.
Kaya tidak hanya bisa diartikan kaya harta, tapi juga bisa kita
maknai dengan kaya hati, kaya pahala, atau kaya dosa. Bila yang dimaksudkan
disini kaya harta, mungkin yang akan manusia bayangkan adalah seandainya semua
manusia kaya, manusia akan hidup bahagia, tidak ada manusia yang kekurangan
makanan, tidak ada pasien di rumah sakit yang menggunakan BPJS, tidak ada
manusia yang meminta-minta. Namun pikirkan juga, bila semua manusia kaya, maka
tidak akan ada tukang sapu di jalanan, tidak akan ada tukang sampah, tidak akan
ada tukang pijit dan lain sebagainya.
Allah berfirman:
وَ إنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْد
Sesungguhnya manusia itu sangat mencintai HARTA
Dalam ayat tersebuat, Allah kiaskan Harta dengan kata Khoir
yang bermakna kebaikan. Karena pada dasarnya harta memang baik, dan bisa kita
manfaatkan untuk hal yang baik pula.
Namun, HARTA ITU FITNAH (Cobaan), Rosulullah SAW pernah
berkata:
إنَّ
لِكُلِّ اُمَّةٍ فِتْنَةٌ، وَفِتْنَةُ أمَّتِي المَالُ
Sesungguhnya setiap Umat (Manusia) memiliki cobaan, dan
cobaan Umatku adalah HARTA.
Ukhty Riska, dan pembaca yang dirahmati Kaya Harta tidak
selalu memb uat kita bahagia, karna pada hakikatnya harta adalah cobaan bagi
kita. bila Allah berikan kita harta, itu adalah ni’mat dari Allah SWT, namun
kita juga harus tau bahwa dari harta itu Allah uji kita. dari mana kita
dapatkan? lalu kemana harta itu akan kita berikan atau kita gunakan?
Dan apabila semua manusia diciptakan oleh Allah sama rata
KAYA. Maka apa yang akan terjadi di muka bumi ini? Semakin tentramkah kehidupan
manusia? Tentu tidak! Malah PERSAINGAN lah yang akan terjadi. Bagaimana tidak?
Saat tetangga di sebelah kanan kita baru saja membeli mobil Honda Jazz, hati
kitapun terasa gatal dan panas, kita tidak mau kalah dengan apa yang dimiliki
tetangga kita, dan beli lah kita Honda CR-V, tetangga sebelah kiri rumah juga
tidak terima dan diapun beli ALPHARD, dst. Ini hanya contoh sederhana yang akan
terjadi apabila Allah ciptakan kita sama kaya. Tidak ada sedekah, tidak ada
berbagi, tidak ada membantu, semua menyombongkan dirinya, menyombongkan
hartanya. Seperti yang Rosulullah SAW katakan:
“Demi Allah, bukan kefakiran yang aku takutkan menimpa
kalian! Yang aku takutkan ketika dunia dibukakan untuk kalian, lalu kalian
bersaing, berlomba-lomba untuk mengumpulkannya. Ketika itu orang akan lupa
dengan akhiratnya, lupa dengan saudaranya, lupa sama keluarganya, lupa dengan
tetangganya. Kemudian kekayaan itu akan dihancurkan seperti orang-orang
sebelumnya”. Na’udzubillahi min dzalik.
Maka dari itu ikhwan wa akhwat, mari kita syukuri apapun yang
telah Allah berikan kepada kita. Tidak ada sedikitpun yang Allah takdirkan atau
Allah berikan kepada kita tidak mengandung hikmah atau kebaikan. Allah ciptakan
kaya dan miskin bukan karena Allah tidak sayang kepada kita (orang miskin),
namun agar sebagian dari kita (orang kaya) memiliki hati yang dermawan, saling
membantu, bersedekah dst.
Wallahu A’lam bis Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar