Selasa, 07 Februari 2017

Mengapa Allah Tidak Ciptakan Seluruh Manusia Kaya?

Hasil gambar untuk kaya dan miskin

Riska Dwi (Santri kelas malam Gayatri trem – Yayasan Rahmatul Anwar)

Assalamualaikum ustadzah...
Terkadang saya sering berfikir dan bertanya-tanya, ada benarnya juga lagu sheila on 7 “Mengapa ada derita bila bahagia tercipta? Mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan?”. Dan lagi, ketika saya melihat seorang pengemis, untuk makan saja dia sudah susah, belum lagi harus menafkahi keluarganya. Pertanyaan saya, mengapa Allah ciptakan kaya dan miskin? Kenapa Allah tidak ciptakan manusia sama rata kaya, bukankah manusia sama sederajat di mata Allah?

Jawab:
Wa’alaikumussalam ukhty Riska...
Allahu Akbar, sungguh pertanyaan yang cukup kritis. Sehingga Qodarullah pun turut kita pertanyakan.

Baik ukhty, saya akan coba jawab semampu saya. Manusia diciptakan oleh Allah sudah dengan porsinya masing-masing, baik itu berupa Rizeki, ataupun Jalan kehidupannya. Dan Diapun ciptakan semua secara sempurna dan seimbang. Tiada kata yang pantas kita ucapkan selain “Dialah, Allah yang Maha Adil dan Bijaksana”.

Mengapa Ada derita bila bahagia tercipta?
Terkadang manusia sering lalai, dan lupa akan Rabbnya ketika dia bahagia. Allah berikan kita derita, masalah, rasa Galau, karena Dia rindu rintihan kita, rindu air mata yang kita tumpahkan saat kita bersujud kepadaNya. Saat kita tertimpa masalah, begitu Galaunya kita, yang biasanya kita tertidur lelap di malam hari akhirnya kita bangun hanya untuk bersujud pada Allah dan mengadu kepadaNya, berdo’a dan memohon kepadaNya. Namun, saat Allah telah berikan jalan keluar dari semua masalah-masalah kita, kita lupa kepadaNya. Astaghfirullahal adziim...

Lalu mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan? Bila kita mengartikan hitam adalah negatif, dan putih positif. Bukan berarti suatu hal yang negatif tidak memiliki hal positif. Ketika kita menemui orang yang begitu buruk akhlaknya, dan kita membencinya. Bukan berarti dalam dirinya tidak ada secuilpun kebaikan, bahkan mungkin saja Allah selipkan 1000 kebaikan pada dirinya untuk kita. tidak semua hal negatif itu negatif. Juga sebaliknya, tidak semua hal positif itu positif. Seperti contoh saya sendiripun juga demikian, bukan berarti ketika saya bisa berbagi sedikit ilmu yang saya miliki saya tidak pernah melakukan dosa, karena saya pun manusia yang mungkin saja lalai ataupun lupa.

Manusia memang sama rata di mata Allah, karena Allah tidak pernah membedakan HambaNya dari warna kulit, dari Harta, ataupun dari rupa. Hanya saja Allah membedakan derajat manusia dari Ketaqwaannya. 

Bila ukhty bertanya, mengapa ada kaya dan miskin? Maka saya akan bertanya pula, mengapa Allah ciptakan surga dan neraka? Mengapa Allah ciptakan dosa dan pahala? Mengapa Allah ciptakan laki-laki dan perempuan? Dan seterusnya.... Allah telah menciptakan semua hal dengan sempurna dan seimbang. Allah ciptakan pahala dan dosa, karna Allah juga telah sediakan 2 tempat yang akan dihuni oleh manusia yang berdosa dan manusia yang bertaqwa. Bila Allah ciptakan laki-laki saja, mungkin hingga saat ini Nabi Adam menikmati buah-buahan di Surga Allah, dan kitapun tidak akan pernah ada di dunia ini. Begitu pula dengan kaya dan miskin. 

Kaya tidak hanya bisa diartikan kaya harta, tapi juga bisa kita maknai dengan kaya hati, kaya pahala, atau kaya dosa. Bila yang dimaksudkan disini kaya harta, mungkin yang akan manusia bayangkan adalah seandainya semua manusia kaya, manusia akan hidup bahagia, tidak ada manusia yang kekurangan makanan, tidak ada pasien di rumah sakit yang menggunakan BPJS, tidak ada manusia yang meminta-minta. Namun pikirkan juga, bila semua manusia kaya, maka tidak akan ada tukang sapu di jalanan, tidak akan ada tukang sampah, tidak akan ada tukang pijit dan lain sebagainya.

Allah berfirman:
وَ إنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْد
Sesungguhnya manusia itu sangat mencintai HARTA

Dalam ayat tersebuat, Allah kiaskan Harta dengan kata Khoir yang bermakna kebaikan. Karena pada dasarnya harta memang baik, dan bisa kita manfaatkan untuk hal yang baik pula. 

Namun, HARTA ITU FITNAH (Cobaan), Rosulullah SAW pernah berkata:

إنَّ لِكُلِّ اُمَّةٍ فِتْنَةٌ، وَفِتْنَةُ أمَّتِي المَالُ
Sesungguhnya setiap Umat (Manusia) memiliki cobaan, dan cobaan Umatku adalah HARTA.

Ukhty Riska, dan pembaca yang dirahmati Kaya Harta tidak selalu memb uat kita bahagia, karna pada hakikatnya harta adalah cobaan bagi kita. bila Allah berikan kita harta, itu adalah ni’mat dari Allah SWT, namun kita juga harus tau bahwa dari harta itu Allah uji kita. dari mana kita dapatkan? lalu kemana harta itu akan kita berikan atau kita gunakan?

Dan apabila semua manusia diciptakan oleh Allah sama rata KAYA. Maka apa yang akan terjadi di muka bumi ini? Semakin tentramkah kehidupan manusia? Tentu tidak! Malah PERSAINGAN lah yang akan terjadi. Bagaimana tidak? Saat tetangga di sebelah kanan kita baru saja membeli mobil Honda Jazz, hati kitapun terasa gatal dan panas, kita tidak mau kalah dengan apa yang dimiliki tetangga kita, dan beli lah kita Honda CR-V, tetangga sebelah kiri rumah juga tidak terima dan diapun beli ALPHARD, dst. Ini hanya contoh sederhana yang akan terjadi apabila Allah ciptakan kita sama kaya. Tidak ada sedekah, tidak ada berbagi, tidak ada membantu, semua menyombongkan dirinya, menyombongkan hartanya. Seperti yang Rosulullah SAW katakan:

“Demi Allah, bukan kefakiran yang aku takutkan menimpa kalian! Yang aku takutkan ketika dunia dibukakan untuk kalian, lalu kalian bersaing, berlomba-lomba untuk mengumpulkannya. Ketika itu orang akan lupa dengan akhiratnya, lupa dengan saudaranya, lupa sama keluarganya, lupa dengan tetangganya. Kemudian kekayaan itu akan dihancurkan seperti orang-orang sebelumnya”. Na’udzubillahi min dzalik.

Maka dari itu ikhwan wa akhwat, mari kita syukuri apapun yang telah Allah berikan kepada kita. Tidak ada sedikitpun yang Allah takdirkan atau Allah berikan kepada kita tidak mengandung hikmah atau kebaikan. Allah ciptakan kaya dan miskin bukan karena Allah tidak sayang kepada kita (orang miskin), namun agar sebagian dari kita (orang kaya) memiliki hati yang dermawan, saling membantu, bersedekah dst. 

Wallahu A’lam bis Showab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar