Diceritakan bahwa dahulu hidup seorang lelaki yang dikenal
sebagai orang yang gemar berbuat maksiat kepada Allah. Orang-orang mengenalnya
sebagai peminum khamar hingga mereka tidak tidak pernah peduli terhadap apapun
yang menimpanya. Ini terbukti saat kematian menjemputnya. Tidak ada seorang pun
dari sanak saudara, dan para tetangga yang sudi melayat ataupun mengurus
jenazahnya.
Sang istri sedih, bingung luar biasa. Setelah menunggu sekian
lamanya tetap tak ada seorangpun yang peduli dan datang untuk mengurus mayat
suaminya, sampai pada akhirnya wanita itu memutuskan untuk untuk menyewa orang
agar memandikan dan mengkafaninya. Seusai mengkafani jenazah suaminya, orang
itu dibayar dan disuruh membawa tubuh suaminya ke tengah lapangan dengan
harapan barang kali ada orang yang peduli untuk mensholati dan mengubur
jasadnya.